Hari-hari ini di komplek Vila Nusa Indah sedang ramai-ramainya membicarakan keinginan warga untuk lepas dari kabupaten Bogor dan masuk ke Bekasi. Kalau di runut-runut sebenarnya ini sudah puncak dari masalah yang banyak di hadapi oleh warga Vila Nusa Indah dari masalah administratif, masalah infrastruktur dan juga kurang tanggapnya pemerintah kabupaten Bogor terhadap permasalah, terutama penanganan banjir.
Selama ini akhirnya warga secara mandiri berusaha lepas dari permasalan, seperti memperbaiki jalan secara mandiri bahkan juga memperbaiki tanggul sungai yang selama ini menjadi akar masalah banjir.
Dan rupanya hal-hal ini tetap tidak menarik perhatian dari pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif, terbukti tidak ada progres terutama untuk perbaikan infrastruktur jalan, yang kalau kita lihat semakin hari sudah semakin hancur, bahkan dibeberapa titik sudah seperti kubangan sawah.
Nah di picu masalah banjir di awal bulan Mei lalu, dimana sangat terasa bahwa pemerintah kabupaten Bogor sangat lambat memberikan bantuan, sehingga penderitaan warga yang terkena dampak banjir masih terasa sampai saat ini, maka secara ramai-ramai dengan menumpahkan kekesalan warga memutuskan untuk hijrah ke Bekasi.
Kalau meminjam istilah hijrah, hijrah yang dimaknakan sebagai perpindahan dari suatu
daerah menuju ke daerah lain tidak hanya sekedar pindah, tetapi harus
mempunyai tujuan dan motivasi yang jelas, yaitu keinginan warga mendapatkan perhatian dan pelayanan yang baik dari pemerintah.
Yang pasti hal ini tidak mudah, masih banyak proses yang harus di lalui, tetapi warga sangat menyadari hal tersebut, dan akan mencoba memperjuangkan diri demi perbaikan yang di inginkan.